Laut Wakatabobi Merupakan Salah Satu Surga Bawah Laut Dunia
Wakatobi sendiri merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko.Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utama tersebut.
Karena kaya dengan berbagai macam terumbu karang serta ikan-ikan hias yang cantik dan aneh maka Wakatobi telah ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1996. Taman nasional Wakatobi memiliki area seluas 1,39 juta hektar yang ditetapkan sebagai lokasi yang menjadi prioritas utama konservasi laut Indonesia.
Taman Nasional Wakatobi memiliki 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili, dan kekayaan ikan laut yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis.
Bagi para penyelam yang memiliki keberanian dan jiwa petualangan serta hobi fotografi bawah laut maka menyelam di Wakatobi akan memberikan kepuasan yang tinggi karena di sana akan dapat melihat dan mengambil foto ikan paus sperma (Physeter macrocephalus)
Penyelam dapat juga melihat gerombolan panjang ikan Baracuda. Ini juga ikan pemakan daging. Para penyelam yang berani dan berjiwa petualang serta hobi fotografi biasanya selalu mau melihat gerombolan ikan ini. Apabila ingin melihat ikan Baracuda itu spot penyelamannya ada di pulau Hoga.
Bagi penyelam yang suka melihat dan mengambil foto penyu, ada spot penyelaman yakni Turtle Transporter dimana biasanya penyu berkumpul dan melihat banyak penyu hilir mudik atau duduk di atas karang.
Di Wakatobi ada spot penyelaman yang mempunyai dua wall (dinding) sebelah kanan dan kiri dimana di atasnya terdapat punggung karang. Penyelam dapat menikmati terumbu karang di punggung karang, kemudian bisa turun ke wall sebelah kanan atau kiri yang menyuguhkan soft coral dan ikan-ikan cantik. Tidak ada lokasi penyelaman yang memiliki dua wall seperti di Wakatobi.
Sedangkan bagi turis backpacker dapat menginap di hotel Wakatobi dan losmen yang dikelola masyarakat. Losmen itu banyak dikelola masyarakat di pulau Wangi-Wangi, Kaledupa, Hoga, dan Tomia.
Untuk penyelaman, di Wakatobi sudah ada beberapa dive center di antaranya Patuno Dive Center, Mawadah Dive Center, Hoga Dive Center dan Wakatobi Dive Center yang siap memandu penyelam menikmati panorama bawah laut yang indah, menemukan ikan cantik dan aneh, atau biota laut lainnya yang tidak bisa ditemukan di daratan.
Yang agak sulit adalah transportasi darat. Turis harus menyewa mobil pemilik resort, atau ojek. Sedangkan transportasi laut antar pulau harus menyewa speedboat atau naik kapal rakyat yang menghubungi pulau Wangi-Wangi ke Kaledupa, Wangi-Wangi – Hoga, Wangi-Wangi – Tomia.
Sedangkan transportasi udara, turis dapat datang dari Jakarta – Makassar – Kendari – Wakatobi dengan menggunakan Lion Air sampai Makassar, diteruskan dengan Express Air atau Wings Air (yang merupakan anak usaha Lion Air) ke Kendari dan Wakatobi. Atau, turis menggunakan penerbangan lainnya hingga Makassar atau Kendari, namun untuk meneruskan ke Wakatobi cuma ada Express Air dari kendari.
Penerbangan Express Air dari Kendari ke Wakatobi masih sekali penerbangan per hari. Tapi pihak pemerintah daerah terus meningkatkan infrastruktur ekonomi, termasuk peningkatan Bandara Matohari sebagai Bandara bertaraf internasional di pulau Wangi-Wangi dan juga infrastruktur jalan.
Sepanjang 2012, setiap wisatawan datang ke Wakatobi rata-rata dua sampai tiga kali. Total jumlah wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, yang berkunjung ke Wakatobi sepanjang 2012 mencapai 9.000 orang dengan seluruh jumlah kunjungan sekitar 25.000 kali.
Secara bertahap, akomodasi dan transportasi serta wisata kuliner di Wakatobi akan terus ditingkatkan agar bisa bertaraf internasional demi menunjang lokasi penyelaman di Wakatobi yang sudah berkelas dunia.
0 komentar:
Post a Comment